1. Teori Evolusi Zaman Aristoteles Teori evolusi zaman Aristoteles dan rekan-rekannya ini seringkali dikenal dengan masa fiksisme. Pemikiran mereka lebih bercorak pada fiksi ilmiah yang berdekatan dengan mitos.

Teori evolusi dibangun atas dasar anggapan yang menyatakan bahwa materi tak-hidup berubah menjadi materi hidup secara kebetulan. (Tak ada bukti ilmiah sedikit pun bahwa hal ini dapat terjadi.) Kloning, sebaliknya, adalah menghasilkan salinan makhluk hidup dengan menggunakan bahan genetis dari sel makhluk itu sendiri.

Mengutip isi buku Science, Evolution, and Creationism yang disusun National Academy of Sciences and Institute of Medicine, jawaban untuk pertanyaan di atas adalah keduanya. Evolusi adalah teori sekaligus fakta.

1. Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. 2. Anaximander (500 SM)
DAFTAR ISI MENGAPA TEORI EVOLUSI TIDAK ABSAH SECARA ILMIAH? BAGAIMANA KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI MEMBUKTIKAN KEBENARAN PENCIPTAAN? BERAPAKAH USIA UMAT MANUSIA DI BUMI INI? MENGAPA INI BUKAN FAKTOR PENDUKUNG TEORI EVOLUSI? MENGAPA TEORI EVOLUSI BUKANLAH "DASAR ILMU BIOLOGI"? MENGAPA ADANYA BERAGAM RAS BUKAN BUKTI KEBENARAN EVOLUSI?

Berdasarkan teori evolusi Darwin dapat disimpulkan bahwa individu yang ada saat ini berasal dari nenek moyang yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.

. 321 156 464 93 116 277 221 383

pertanyaan logika tentang teori evolusi